BETARA.ID, Muara Sabak – Bupati dan Wakil Bupati Tanjung Jabung Timur yang telah dilantik diharapkan dapat menyusun program kerja secermat mungkin, sesuai kebutuhan masyarakat.
Penekanan ini disampaikan Wakil Gubernur Jambi Abdullah Sani saat menghadiri serah terima jabatan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Tanjabtim periode 2025-2030, di gedung DPRD Tanjung Jabung Timur, Jum’at (07/03/2025).
Serah terima jabatan ini digelar setelah Presiden RI Prabowo Subianto melantik Bupati Tanjabtim Dillah Hikmah Sari dan Wakil Bupati Tanjabtim Muslimin Tanja di Istana negara Jakarta beberapa waktu lalu.
Dalam arahannya Wagub Sani berharap agar Bupati dan Wakil Bupati Tanjabtim dapat menyusun program kerja yang akan dirumuskan menjadi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan visioner untuk mendorong kemajuan dan kesejahteraan Tanjung Jabung Timur, dengan memenuhi kaidah atau ketentuan yang berlaku, serta penyusunan RPJMD tepat waktu.
“Program pembangunan yang disusun juga diharapkan adaptif dengan berbagai perubahan dan ketidakpastian nasional maupu global, sehingga bisa memitigasi dampak negatif dari perubahan dan ketidakpastian tersebut,” harap Wagub Sani.
Dikatakannya, untuk mendorong percepatan pencapaian tujuan pembangunan, kerja sama, sinergi, dan kolaborasi merupakan keharusan.
Bupati dan Wakil Bupati Tanjung Jabung Timur harus menjalin kerja sama, sinergi, dan kolaborasi dengan Forkopimda dan instansi terkait, di Provinsi Jambi, pemerintah pusat, akademisi, dunia usaha, komunitas, dan masyarakat, serta seluruh stakeholder (pemangku kepentingan).
“Hal ini juga untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pembangunan, agar program pembangunan tepat guna dan tepat sasaran,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut Wagub juga menyampaikan beberapa pesan: Pertama, lebih kreatif lagi menggali dan menggarap potensi demi meningkatkan kemakmuran, kemajuan, dan kesejahteraan masyarakat dan daerah.
Kedua, mempraktikkan prinsip pembangunan berkelanjutan (sustainable development), menjaga keseimbangan ekonomi, sosial, dan ekologi dalam pelaksanaan program-program pembangunan.
Ketiga, melestarikan kebudayaan dan kearifan-kearifan masyarakat Tanjung Jabung Timur untuk menunjukkan dan menjaga kekhasan dan keunikan daerah, sebagai bagian dari kekayaan khazanah Indonesia.
Keempat, menjajaki kerja sama, baik dengan pemerintah maupun badan usaha, termasuk mendatangkan investasi baik dalam negeri maupun mancanegara, untuk meningkatkan perekonomian dan kemajuan Tanjung Jabung Timur.
Kelima, antisipatif terhadap dampak cuaca, baik musim hujan maupun musim kemarau. Upaya pencegahan dan penanggulangan bencana harus disiapkan, dengan melibatkan partisipasi seluruh pihak terkait.
“Saya yakin Bupati dan Wakil Bupati memiliki kemampuan mewujudkan Tanjung Jabung Timur yang maju dan berdaya saing, dan nyaman dihuni. Hal ini juga meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan, yang tentunya sangat berdampak terhadap keberhasilan untuk mencapai tujuan pembangunan,” katanya. (*/rdi)
Komentar