BETARA.ID, Jambi – Gubernur Jambi, Al Haris menyampaikan bahwa angka inflasi di Provinsi Jambi, yang sempat meningkat beberapa waktu lalu telah berangsur membaik.
“Inflasi bagus sudah, Jambi sudah bisa menekan inflasi itu, untuk bungo peringkat 8, Kota jambi peringkat 11,” kata Al Haris, Selasa (4/10/2022).
Namun, Al Haris mengungkapkan bahwa penyumbang inflasi bagi Provinsi Jambi berubah, dari yang sebelumnya dipengaruhi komoditi bahan pokok seperti Cabe, Bawang, dan sebagainya, beralih kepada Transportasi dikarenakan dampak kenaikan harga BBM.
“Yang terlihat hari ini, pemerintah bisa menahan laju inflasi terkait komoditi sudah aman. Komoditi yang tadinya penyumbang inflasi, seperti cabe, bawang, pemerintah sudah mampu untuk menekannya,” ungkapnya.
“Tapi hari ini masih ada euforia kenaikan BBM, sehingga hari ini penyumbang besar inflasi kita itu adalah transportasi, bahan bakar dan rumah tangga juga ikut terdampak,” tambahnya.
Disisi lain, Al Haris mengatakan bahwa tingkat inflasi nasional pasti akan berdampak dan mempengaruhi tingkat inflasi di daerah, khusunya di Jambi.
“Saya kira kalau bicara nasional pasti berdampak ke Jambi, apalagi dengan kebaikan beras,” tuturnya.
Sebagai upaya menekan dampak tersebut, Al Haris mengungkapkan bahwa Pemprov Jambi juga menginstruksikan agar kepala daerah di masing-masing Kabupaten/Kota mewajibkan para ASN yang bekerja di lingkup pemerintahannya membeli beras lokal.
“Kita sekarang sedang berusaha agar seluruh bupati walikota yang punya beras lokal, ini langkah awal kita wajibkan ASN nya beli beras lokal dulu, sehingga tidak banyak beras premium yang kita konsumsi yang pada akhirnya harga nya bisa melambung tinggi,” ujarnya.
Dikatakan Al Haris bahwa dengan mewajibkan ASN mengkonsumsi beras lokal, akan turut mengurangi konsumsi beras premium di pasaran.(Nil)
Komentar