BETARA.ID, Jambi – Ratusan mahasiswa kembali menggelar aksi unjuk rasa dengan masa yang lebih besar di depan Gedung Kantor DPRD Provinsi Jambi, Rabu (7/9/2022).
Aksi unjuk ini merupakan aksi lanjutan dari demonstrasi sebelumnya pada Senin (5/9) lalu, dimana para mahasiswa harus bubar dengan kecewa lantaran tidak mendapati satupun anggota dewan yang berada di tempat.
Mahasiswa yang menuntut untuk bertemu dengan pimpinan DPRD Provinsi Jambi, sempat terlibat aksi saling dorong dengan polisi yang mengamankan aksi demonstrasi.
Setelah sekian lama menunggu, akhirnya Ketua DPRD Provinsi Jambi Edi Purwanto turun untuk bertemu dengan Mahasiswa yang melakukan aksi unjuk rasa.
Dihadapan para mahasiswa Edi Purwanto menandatangani pakta integritas, yang berisi tuntutan dari para Mahasiswa diantaranya:
1. Menolak kenaikan harga BBM
2. Meminta pemerintah untuk mengidentifikasi para penerima subsidi
3. Meminta pemerintah memperbanyak pembangunan pangkalan POM BBM di Provinsi Jambi khususnya di daerah
4. Meminta aparat penegak hukum menindak tegas mafia migas
5. Meminta pemerintah provinsi Jambi menolak kenaikan BBM
6. Mendesak DPRD Provinsi Jambi untuk melakukan konsolidasi bersama DPR RI untuk membawa tuntutan ini harus dipenuhi.
Saat diwawancarai, Edi Purwanto mengatakan jika penandatanganan pakta integritas tersebut adalah sebagai bentuk bahwa tuntutan mahasiswa diketahui oleh Ketua DPRD Provinsi Jambi.
Kemudian ia juga menyampaikan bahwa DPRD Provinsi Jambi akan meneruskan tuntutan yang menjadi aspirasi dari para Mahasiswa tersebut.
“Kami diminta untuk meneruskan aspirasi, tentu kami akan meneruskan, mendukung langkah-langkah yang dilakukan Mahasiswa, melakukan aksi menolak kenaikan BBM dan Inflasi di Provinsi Jambi,” kata Edi.
Edi Purwanto juga berharap agar pemerintah pusat dapat mendengar aspirasi dari para mahasiswa serta berupaya untuk melakukan dialog bersama masyarakat yang terdampak kenaikan BBM ini.
“Mudah-mudahan perjuangan adik-adik ini juga didengar oleh Pemerintah Pusat, walaupun dalam ekonomi bangsa yang seperti ini, harga minyak dunia yang tinggi, dan alasan-alasan pemerintah. Besok kita akan diskusikan secara ilmiah kepada kelompok-kelompok yang terdampak oleh BBM,” tutupnya. (*/Fey)
Komentar