BETARA.ID, Jambi – Warga Dusun II, Desa Mekar Sari Ness, Kecamatan Bajubang, Kabupaten Batanghari, Jambi dihebohkan dengan adanya seekor harimau yang dikabarkan masuk ke permukiman.
Bahakan warga melihat kucing besar itu menerkam seekor sapi miliknya sekitar pukul 06.00 WIB, Kamis (24/3).
Kepala Desa Mekar Sari Ness, Syukur menyampaikan warga yang melihat seekor harimau tersebut bernama Muhammad Anas (35). Sapi milik Muhammad Anas menjadi korban dari harimau itu.
“Warga mendengar keributan di area kebunnya. Setelah dicek, ternyata sapinya sedang disantap seekor harimau,” katanya.
Ketika mengetahui adanya harimau, Anas langsung lari. Tidak melahap habis mangsanya. Harimau tersebut lari meninggalkan lokasi ke arah ke Kuali Pecah.
Syukur menyampaikan sapi yang menjadi korban itu berusia 9 bulan. Bagian ekornya habis dilahap harimau tersebut.
“Awalnya harimau itu ingin garap induknya, tapi induknya bisa menghindar. Jadi sapi yang dimangsa anak sapi berusia 9 bulan. Pada bagian belakang sapi habis digigit, sehingga buntutnya sudah tidak ada lagi,” ungkapnya.
Kepala desa itu juga mengatakan pihaknya sudah memberikan imbauan kepada masyarakat agar berhati-hati.
“Saya harap masyarakat menghentikan aktivitasnya untuk pergi ke kebun sementara waktu karena masih menunggu proses dari BKSDA Jambi. Kita sudah melapor,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala BKSDA Jambi, Rahmad Saleh menyampaikan pihaknya memantau sekitar lokasi tersebut, serta memasang kamera trap.
Mengenai sapi yang mati, kata Saleh, tim dari BKSDA Jambi belum bisa membenarkan bahwa kematian sapi ini disebabkan serangan dari harimau.
“Benar ada sapi yang mati. Harimau atau bukan, nanti dipastikan keberadaannya,” ujarnya, Kamis (24/3) sore.
BKSDA Jambi juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat yang tinggal di permukiman tersebut.
“Sekalian sosialisasi dan mempersiapkan tindak lanjutnya, seperti evakuasi dan lainnya” ujarnya.
Sebagaimana berita sebelumnya, jejak kaki yang diduga berasal dari Harimau Sumatera ditemukan di Desa Batin, Kecamatan Bajubang, Kabupaten Batanghari, Jambi, Senin (21/3). Hasil temuan itu berukuran berkisar 12 centimeter.
BKSDA Jambi belum mengetahui asal harimau ini. Jarak dari lokasi penemuan jejak dengan hutan terdekat, area PT Reki, yakni berkisar 30 kilometer.
Pada tanggal 7 Maret tahun 2022 lalu warga melaporkan bahwa ditemukan harimau yang menyerang 2 ekor sapi di Desa Lopak Aur, Kabupaten Batanghari. Namun, belum diketahui apakah harimau tersebut yang meninggalkan jejak di Desa Batin.
Tim dari BKSDA Jambi sudah memasang kamera untuk melacak harimau yang ditemukan di Desa Lopak Aur. Kasi Wilayah II BKSDA Jambi, Didi Bangkit Kurniawan mengimbau masyarakat agar selalu berhati-hati. Jangan sampai pergi ke kebun dan ladang sendirian.
“Kalau terpaksa pergi diharapkan berkelompok. Kita sarankan bersihkan kebun mereka dari semakin belukar. Lalu, memberikan penerangan pada kandang hewan ternak,” ujarnya.
Di sisi lain, masyarakat juga dilarang sampai membunuh harimau sumatera, karena termasuk hewan yang langka dan dilindungi. Dalam penyelesaian konflik tersebut, keselamatan satwa dan manusia diperhatikan.
“Kita imbau pada masyarakat jika menjumpai satwa tersebut harapan kita langsung melaporkan ke pemerintah, polisi, dan BKSDA Jambi. Supaya dapat bersama-sama menyelamatkan masyarakat dan satwa,” kata Didi. (Fey)
Komentar