Ribuan Pelajar Deklarasi Cegah Judi Online, Al Haris: Judol Merusak Mental dan Masa Depan Anak Bangsa

BETARA.ID, Jambi – Gubernur Jambi, Al Haris mengajak semua elemen masyarakat menolak apapun bentuknya judi, termasuk judi online (judol) yang dapat merusak mental dan masa depan anak-anak, untuk itu, semua pihak harus bersatu memerangi judi online.

Ajakan tersebut disampaikannya dihadapan ribuan pelajar, saat Pembukaan Deklarasi dan Sosialisasi Pencegahan Judi Online di lingkungan pelajar SLTA, SMK sederajat dan SDLB se- Provinsi Jambi, di GOR Kota Baru, Kota Jambi, Rabu (16/4/25) pagi.

Al Haris menyampaikan kepada anak-anak remaja Jambi harus mempunyai konsep dan prinsip hidup. “Bapak Danrem dan Bapak Kapolda juga Ketua DPRD tidak akan bisa jadi kalau mereka tidak mempunyai konsep dan prinsip hidup, artinya anak-anakku harus mempunyai konsep dalam hidup, jangan sekali-sekali mencoba-coba yang dilarang, pasti masa depan kita akan hancur,” ujarnya.

“Oang yang sekolahnya yang luar biasanya saja saat ini belum tentu mereka bisa dikatakan berhasil, apa lagi anak-anakku dipengaruhi narkoba, judi online dan sebagainya. Untuk itu kepada anak-anakku harus sepakat kita hari ini anti judi online,” ajaknya.

“Kita hari ini sepakat tidak akan main judi online lagi, jika banyak anak-anakku gagal, artinya kami selaku orang tua di Jambi ini gagal dalam membina dan membimbing anak-anakku, kami juga ikut berdosa. Kita harus sepakat untuk anti judi online, karena anak-anakku ini adalah aset Provinsi Jambi dan bangsa yang kelak mewarisi tongkat kepemimpinan Jambi ini,” imbuhnya.

Selain itu, Al Haris juga meminta seluruh siswa SMA sederajat di Jambi benar-benar mempersiapkan diri menggapai cita-cita demi kesuksesan dimasa mendatang dengan giat belajar dan menghindari hal-hal negatif yang bisa merusak prestasi.

Seluruh anak-anak sekolah di Jambi harus benar-benar mempersiapkan (merencanakan) masa depan, termasuk mempersiapkan diri menjadi generasi muda yang siap membangun Jambi di masa mendatang.

“Yang akan menggantikan kami ke depan ini adalah anak-anakku sekarang ini, mengantikan Gubernur, Kapolda, Danrem, Kejati dan Ketua DPRD. Persiapkanlah diri dengan ilmu pengetahuan yang menjadi penentu Jambi dimasa mendatang,” pinta Gubernur.

Dikatakannya sosialisasi pencegahan judi online di kalangan pelajar SLTA bertujuan untuk memberikan edukasi dan kesadaran akan bahaya judi online.

“Kegiatan ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti: Memberikan pemaparan tentang dampak judi online, Mengajak diskusi interaktif, Memberikan informasi tentang layanan konseling, Mengajak siswa berbagi pengalaman, Mengajak siswa untuk menjadi agen perubahan,” jelasnY.

“Ke depan kita sepakat tidak ada lagi anak-anak Jambi bermain judi online, mari kita berkerja dan belajar positif, pasti hasilnya akan positif, tapi kalau kita sudah mengarah yang kurang baik, hasilnya juga tidak baik,” lanjutnya.

“Sosialisasi pencegahan judi online terhadap remaja di SMA di Provinsi Jambi dilatarbelakangi maraknya perjudian online yang dapat merusak generasi muda penerus bangsa. Tingginya peminat judi online yang melanda generasi muda saat ini mendorong Tim Pengabdian melakukan sosialisasi pencegahan judi online yang diselenggarakan di SMA di Provinsi Jambi. Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk meningkatkan kesadaran peserta didik dalam menanggulangi judi online,” pungkasnya.

Sementara itu, Kapolda Jambi, Irjen Pol. Krisno Halomoan Siregar pada kesempatan tersebut mengatakan, untuk menghindarkan diri dari judol, anak-anak sekolah harus menggunakan waktu luang untuk kegiatan-kegiatan postitif. “Jika waktu luang dibiarkan kosong, hal itu berpotensi menggoda anak-anak sekolah terjerumus pada judi online,” katanya.

Ditambahkan Kapolda Jambi, teknologi komunikasi diciptakan untuk kebaikan. Namun teknologi komunikasi juga bisa membawa seseorang pada perilaku negatif jika tidak bisa mengendalikan diri dan tidak memiliki komitmen menggunakan teknologi komunikasi, khususnya internet, hanya untuk hal-hal yang baik.

“Teknologi diciptakan untuk kebaikan, tetapi ada juga dampak negatifnya. Jadi tergantung pada anak-anak sekolah apakah mau menggunakan teknologi komunikasi hanya untuk hal-hal baik,” tambahnya.

Ditempat yang sama, Danrem 042/Gapu Jambi, Brigjen TNI Heri Purwanto mengatakan, anak-anak sekolah harus menggunakan waktu hanya untuk kegiatan positif demi mempersiapkan masa depan yang lebuh baik.

“Anak-anak sekolah harus membekali diri dengan iman. Kematangan iman melalui pembinaan agama yang baik bisa menjadi filter (pelindung) bagi anak-anak sekolah agar tidak terpengaruh dan terjebak judol maupun dampak negatif penggunaan smartphone bagi anak-anak sekolah agar tidak terpengaruh dan terjebak judol maupun dampak negatif penggunaan smartphone)” ujarnya.

Ketua DPRD Provinsi Jambi, M Hafiz pada kesempatan tersebut mengatakan, judol merupakan sumber segala penyakit sosial yang berkembang saat ini. Judol semakin banyak menjerat generasi muda melalui smartphone.

“Smartphone merupakan jendela dunia namun bagai pisau bermata dua. Smartphone bisa digunakan untuk pendidikan dan mendapatkan informasi yang baik, namun bisa juga menjerat orang melakukan berbagai praktik kejahatan, termasuk judol,” katanya.

“Jadi gunakanlah smarphone untuk hal-hal baik. Hindari judol karena dampaknya sangat buruk, merusak mental generasi muda. Judol awalnya bisa saja coba-coba. Namun aklhirnya ketagihan. Selanjutnya muncul masalah finansial (keuangan). Kesulitan modal membuat pelaku judol mulai menipu dan menggadai barang-barang berharga,” tuturnya.(*/rdi)

Komentar