BETARA.ID, Jambi – Program Dua Miliar Satu Kecermatan (Dumisake) yang merupakan program unggulan Gubernur dan Wakil Gubernur Jambi (Al Haris-Abdullah Sani) saat ini masih berjalan lamban.
Menanggapi hal ini, Wakil Ketua DPRD Provinsi Jambi Pinto Jayanegara meminta agar Pemerintah Provinsi Jambi untuk segera melakukan percepatan realisasi Program Dumisake tersebut.
“Kita mendorong pemerintah untuk melakukan percepatan. Saya juga berharap agar masing- masing OPD untuk segera melakukan percepatan realisasi program tersebut,” kata Pinto, Rabu (18/5/2022) kemarin.
Menurut Pinto, Gubernur Al Haris harus melakukan evaluasi terhadap para Kepala OPD yang tidak mampu menterjemahkan serta merealisasikan prorgram kerja Gubernur terurama program Dumisake.
Dijelaskan Pinto, realisasi tersebut sebenarnya sudah berjalan hanya saja masing- masing OPD belum membuat laporan sehingga dianggap nol persen.
“Setelah kita cek, ada yang mengatakan itu tidak benar. Karena program sudah berjalan, hanya saja barangkali laporan realisasinya yang belum masuk atau masih dalam proses,” kata dia.
Lanjut Pinto, seperti halnya pada Dinas Kesehatan ada program Jamkesda. Dari 76 ribu sasaran sudah tercapai 72 ribu sejak Januari 2022.
“Barangkali pelaporannya yang belum. Pelaporan realisasi program itu yang belum masuk sehingga tetap dianggap nol,” ujarnya.
Yang kedua, terkait Juklak Juknis pelaksanaan dumisake yang saat ini sedang dalam proses pembahasan.
“Belum final, artinya mungkin itu yang menjadi penghambat. Nah untuk itu, ini harus dipercepat. Yang pertama Juklak dan Juknis masing- masing OPD . Kemudian realisasi program itu segera dilaksanakan karena ini sudah bulan Mei. Juli sudah semester II tahun ini sementara realisasi masih ada yang belum,” sebutnya.
Dengan demikian Pinto mendorong Gubenur Jambi melalui Wakil Gubernur selaku pengawasan, Biro Ekonomo atau Asisten III dan terutama Bappeda Provinsi Jambi selaku koordinator bidang perencanaan pembangunan harus melakukan percepatan. Untuk mendorong OPD segera merealisasikan program Dumisake.
“Karena program ini tersebar di beberapa OPD. Dumisake ini bervariasi yang jumlahnya sesuai dengan kebutuhan dan potensi kecamatan. Program ini harus didorong agar tercapai sesuai dengan target,” sebutnya.(*)
Komentar