BETARA.ID, Jambi – Yayasan Sahabat Sungai Batanghari (YSSB) akan menggelar kegiatan Milir Berakit I dari Sarolangun menuju Kota Jambi mulai 30 Desember 2022 – 6 Januari 2023.
Ketua YSSB, Pinto Jayanegara Abidin mengatakan, kegiatan Milir Berakit I ini adalah satu upaya menghidupkan kembali sungai Batanghari.
“Sehingga nanti kita ingat sungai adalah urat nadi. Zaman keemasan candi Muaro Jambi pada abad ke 13, Sungai Batanghari ini sangat sentral,” kata Pinto di Sekretariat YSSB, Komplek Ruko WTC Kota Jambi, Senin (26/12/2022).
“Jangan sampai sungai Batanghari ini sejarahnya dilupakan anak-anak Jambi dan sekitarnya,” tambahnya.
Dia menegaskan jika kegiatan Milir Berakit ini untuk menghidupkan sejarah masa lampau, bahwa dulu sungai Batangahri ini adalah jalur utama lalu lintas, terutama di wilayah Sumatera.
“Milir berakit I ini adalah yang pertama. Akan ada milir berakit selanjutnya. Ekspedisi ini untuk menghidupkan kembali kejayaan sungai Batanghari. Tujuannya menyadarkan kita semua betapa sungai Batanghari patut disyukuri dan mesti dijaga,” ujar Wakil DPRD Provinsi Jambi itu.
Kegiatan Ekspedisi Milir Berakit dijelaskannya akan menyusuri Hulu Sungai Batanghari (Kabupaten Sarolangun) menuju Kota Jambi, tidak saja dimaknai sebagai promosi budaya dan potensi ekowisata di sepanjang DAS Batanghari, tetapi juga sebagai kegiatan ilmiah, untuk memetakan dan mengkaji berbagai persoalan ekologis.
Oleh sebab itu, sebagai kegiatan ilmiah, Ekspedisi Milir berakit akan diikuti oleh periset-periset yang berkompeten, baik dari BRIN, dan Universitas Jambi dari berbagai latar belakang keilmuan yang relevan seperti ilmu lingkungan, pertanian, biologi, kimia, sejarah, budaya dan lain-lain.
“Sembari menyusuri sungai, mereka akan melakukan observasi, indepth interview, mengambil sampel dan menganalisis berbagai fenomena dan masalah dari berbagai aspek, terkait DAS Sungai Batanghari,” ucapnya.
Lebih lanjut dikatakan Pinto, kegiatan ini juga akan melibatkan para penggiat sungai dan lingkungan, pemerintah daerah, media cetak/online dalam dan luar negeri dan masyarakat.
Oleh sebab itu, sebagai kegiatan ilmiah, ekspedisi Milir Berakir memiliki target capaian menghasilkan naskah akademik kajian tentang kondisi eksisting Sungai Batanghari sebagai dasar merumuskan model dan langkah-langkah kongkrit merestorasi Sungai Batanghari.
Kemudian, rumusan model manajemen terpadu pengelolaan DAS Batanghari yang efektif untuk menjamin terlaksananya tindakan revitalisasi dan restorasi Sungai Batanghari berbasis potensi kultural, sosial dan ekonomi untuk memastikan terjaganya kelestarian sungai dan pembangunan yang berkelanjutan.
“Kegiatan ini diharapkan menjadi stimulus dari cita-cita utama YSBB, yakni mengembalikan kejayaan Sungai Batanghari yang bersih dengan memulihkan seluruh fungsi-fungsi ekosistem, sosial, budaya dan ekonomi. Kegiatan ini akan terus kami tindaklanjuti dengan langkah-langkah kongkrit sebagai bentuk komitmen YSSB menjaga kelestarian Sungai Batanghari,” tegas Pinto.
Ketua panitia Milir berakit I yang juga sekretaris YSSB, Sigit Eko Yuwono menambahkan bahwa dalam kegiatan ini nantinya akan ada 17 rakit yang ikut berpartisipasi.
“Masing-masing rakit akan ada awak 3 orang dan 3 penumpang, yakni dosen peneliti unja, BRIN dan Mapala serta juga dari LAM, karena tujuan milir berakit ini ilmiah,” sebut Sigit.
Bahkan, kata dia, di kegiatan ini, pembina YSSB seperti Hasan Basri Agus, Antoni Zeidra Abidin hingga Gubernur Al Haris rencananya juga akan ikut andil.
“Akan ikut (berakit, red) pada titik tertentu. Tapi jelasnya apakah dari titik start atau saat akan mendekati finish itu nanti menyesuaikan,” ungkapnya.
Kegiatan Milir Berakit I ini, sambung Sigit, akan memakan waktu 7 hari 7 malam mulai start di Sungai Batang tembesi, tepatnya di depan rumah dinas Bupati Sarolangun dan finish di depan rumah dinas Gubernur Jambi di kawasan Ancol, Kota Jambi.
“Nanti akan ada istirahat. Istilahnya, dimana ketemu malam akan istirahat bermalam. Titik peristirahatan sudah ditentukan, di Sarolangun istirahat di Karang Mendapo dan Mandiangin Tuo. Lalu di Batanghari di Matagual, Pasar Terusan. Di Muaro Jambi itu di Sembubuk dan terakhir ke Kota Jambi,” urainya.
“Finishnya nanti bertepatan dengan HUT Provinsi Jambi ke 66 di depan rumah dinas gubernur. Mungkin akan disambut Menko Marvest, Luhut Binsar Pandjaitan,” tukasnya.(*/Fey)
Komentar