BETARA.ID, Jambi – Satgaswas Gakkum Batu Bara Provinsi Jambi akhirnya mengambil langkah menghentikan operasional truk batu bara dari Sarolangun menuju semua pelabuhan di Batanghari.
Penghentian angkutan batu bara dari Sarolangun ke Batanghari ini berlaku mulai malam ini, Kamis (14/3/2024) dan hingga batas waktu yang belum ditentukan.
Penghentian disebabkan oleh kemacetan karena tak siapnya perusahaan tambang dan pelabuhan di Batanghari. Yakni terkait pelepasan kendaraan dari mulut tambang dan penumpukan di pintu masuk pelabuhan PT PUS Jebak di Kabupaten Batanghari.
“Penghentian sementara mulai malam ini sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Hingga kami evaluasi kesiapan perusahaan Sarolangun hingga pelabuhan PT PUS jebak (TUKS Batanghari),” kata Wakil Ketua Tim Satgaswas Gakkum Batu Bara Provinsi Jambi, Johansyah, Kamis (14/3/2024).
Dikatakan Johansyah dari laporan tim Satgaswas daerah terjadi kemacetan dari malam Rabu hingga Kamis siang ini. Dan saat ini tengah diurai oleh pihak kepolisian.
“Setelah kita analisa penyebab macet terjadi penumpukan di pintu masuk PT PUS di Jebak, artinya dengan kondisi ini tim satgas menghentikan sementara. Sampai kami lihat kesiapan pelabuhan untuk menampung batu bara yang dikontrakkan,” ucap Johansyah.
Johansyan yang juga merupakan Kepala Biro Perekonomian dan SDA Provinsi Jambi ini menegaskan pengusaha tambang dan pemilik pelabuhan perlu dievaluasi. Yakni terkait pelepasan kendaraan dari mulut tambang sesuai kesepakatan di bulan ramadan pukul 21.00 hingga 04.00 WIB.
“Jika tak bisa tampung sesuai kontrak jangan dipaksakan, ini kami hentikan karena sudah mengganggu lalu lintas dan melanggar kesepakatan,” jelas Johansyah.
Adapun sesuai kontrak, tambah Johansyah, di PT PUS Jebak ada 500 kendaraan truk batu bara yang masuk ke pelabuhan ini. “Penghentian yang dilakukan di rute Sarolangun-Batanghari yang terjadi kemacetan. Sementara di Muaro Jambi menuju Sungai Gelam masih beroperasi,” pungkas Johansyah.(Fey)