BETARA.ID, Jambi – Anggota Forum Wartawan Ekonomi dan Bisnis (Forweb) Jambi yang mengikuti capacity building dan gathering mendapatkan kesempatan menarik yaitu berkunjung ke Perum Percetakan Uang RI (Peruri), Rabu (22/5/2024).
Di Peruri, anggota Forweb dan perwakilan dari Bank Indonesia (BI) Provinsi Jambi, berkesempatan menyaksikan proses pencetakan uang kertas yang ternyata tak mudah.
Sebelum di cetak, ada beberapa tahapan yang harus dilalui, mulai dari desain, proses pencetakan plat, printing dan pencetakan uang kertas, sortir sampai akhirnya menjadi uang yang siap diedarkan.
Kepala Departemen Kesiapan Cetak Perum Peruri, Muksin Yurgen menjelaskan sekilas soal Peruri.
“Kawasan Peruri yang ada Karawang, Provinsi Jawa Barat ini mulai dibangun tahun 1991 denvan luas lahan mencapai 200 hektar. Tapi pencetakan uang di sini mulai dilakukan sejak 1995,” jelasnya.
“Peruri menjadi satu-satunya di dunia tempat pencetakan uang yang berada dalam satu lokasi,” ujarnya.
Dijelaskannya, Perum Peruri mendapat penugasan khusus dari pemerintah untuk melakukan pencetakan uang rupiah.
Selain itu, Peruri juga melakukan pencetakan paspor, prangko, surat tanah dan beberapa lainnya.
“Kita tidak hanya mencetak uang dalam negeri saja, beberapa uang luar negeri jugakita cetak. Ada dari Argentina, Somalia, Nepal dan beberapa negara lain,” katanya.
Menurutnya, pada tahun 2022 uang yang dicetak Perum Peruri menjadi yang terbaik di dunia.
Sementara itu, Kepala Seksi Kehumasan BI Jambi, Nur Cahaya menyebutkan, bahwa setiap tahun BI Jambi menyelenggarakan capacity building untuk wartawan yang tergabung dalam Forweb Jambi.
“Melalui kegiatan ini, mudah mudahan bisa menambah pemahaman dan pengetahuan rekan-rekan dan menyampaikannya kepada masyarakat dengan tone positif,” ujarnya.
Nur Cahaya juga berharap setelah menyaksikan langsung proses pencetakan uang, dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat agar cinta, bangga dan paham (CBP) terhadap rupiah.
“Mari manfaatkan kesempatan ini untuk menambah pengetahuan dan menyampaikannya kepada masyarakat dengan tone positif. Sehingga nanti kita bisa cinta dengan uang rupiah,” katanya. (rdi)