BETARA.ID, Jambi – Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K), Pegawai ini akan mengisi kekosongan yang ada di sebuah daerah sesuai dengan jabatan fungsional serta jabatan pimpinan tunggal. P3K ini menjadi salah satu solusi dari masalah penerimaan CPNS dimana penerimaan CPNS ini dibatasi dengan umur maksimal 35 tahun.
Di Jambi, DPRD Provinsi Jambi mendesak Pemrintah Provinsi (Pemprov) Jambi sesegara mungkin melaksanakan seleksi P3K.
“Kita bicarakan kebutuhan, sebenarnya kita butuhkan sangat banyak empat ribuan, informasi terakhir yang kami dapat akan ada penerimaan untuk 178 P3K Provinsi (kuota)”, kata Faizal, Kamis (21/7) kemarin.
Angka tersebut, Kata Waka DPRD, masih minim dan kita menyadari itu. “Padahal sebenarnya usulan usulan kita sudah banyak untuk penambahan tenaga itu, karena kan kewenangan pusat yang disetujui baru segitu, ini pun kita mau nengok lagi apakah dilaksanakan tahun ini atau tahun depan,” ujarnya.
“Di kondisi hari ini, mudah-mudahan bisa segera paling tidak menyerap lah beberapa tenaga kerja yang memang sudah ada saat ini untuk bisa diterima di P3K. Jalur P3K lah sekarang didorong, kita DPRD sepakat itu,” tambah Faisal Riza.
Lebih lanjut, Faizal berkata, ini memang agak khawatir dengan tingginya angka pengangguran dan juga tingkat kelulusan setiap tahunnya dari PTN/PTS di Jambi.
“Sebenarnya menurut saya harus sekarang itu diberdayakan agar anak-anak yang baru lulus itu juga diberikan pemahaman terkait kewirausahaan, jadi seorang wirausaha jadi mampu paling tidak dia bisa berusaha untuk diri sendiri,” harapnya.
DPRD mendorong OPD terkait lebih maksimal lewat program yang ada memberikan pelatihan kepda anak-anak muda Jambi.
“Dinas Perindustrian Perdagangan, Dinas koperasi UMKM dan juga dinas pemuda dan olahraga untuk memberikan pelatihan-pelatihan terkait kewirausahaan sehingga anak-anak yang lulus tidak sekedar mencari kerja tapi juga mampu menciptakan lapangan kerja minimal buat dirinya sendiri,” kata Faisal.
Ia juga menambhakan, anak-anak muda Jambi harus dibekali mulai mindset cara pikir juga kesiapan-kesiapan memberikan pelatihan. “Ini yang kita dorong, dan ini menjadi keprihatinan kami lah sebenarnya juga keprihatinan rendahnya penyerapan tenaga kerja,” tutupnya. (*/Fey)
Komentar