BETARA.ID, Jambi – Gubernur Jambi Al Haris merespons keinginan para penggiat perahu tradisional yang menginginkan perahu baru dan akan diperjuangkan melalui dana CSR.
Hal tersebut disampaikan Al Haris pada pembukaan Lomba Perahu Tingkat Provinsi Jambi Tahun 2025 dalam rangka peringatan HUT ke-68 Provinsi Jambi tahun 2025, di dermaga Sanggar Batik, Seberang Kota Jambi, Sabtu (24/01/2025).
“Tadi panitia membahas soal perahu dan dibutuhkan dana sekitar Rp.500.000.000 untuk sepuluh unit perahu dengan harga Rp 50.000.000 per unit. Nanti saya minta dana CSR untuk pengadaan perahu tersebut. Mohon ingatkan saya terkait pengajuan, apakah berupa surat resmi atau format lain,” ujarnya.
“Pengadaan lewat APBD membutuhkan waktu, terlebih tahun ini prioritas anggaran difokuskan pada program peningkatan gizi masyarakat. Jika memungkinkan, kita berupaya mendapatkan CSR, saya akan berkoordinasi dengan rekan-rekan pengusaha,” lanjutnya.
Al Haris mengatakan, kegiatan perahu ini diselenggarakan dalam rangka memperingati HUT Jambi ke-68, sekaligus sebagai refleksi sejarah Batanghari, sungai terpanjang di pulau Sumatera.
Bagaimana strategi selanjutnya untuk melestarikannya, termasuk menjaga kearifan lokal, seperti lomba perahu tradisional dan perahu hias di sungai kebanggaan ini.
“Harapan kami, seluruh peserta dan generasi mendatang senantiasa menjaga lingkungan, melestarikan anugerah Tuhan berupa alam yang indah dan negeri yang lestari. Oleh karena itu, acara ini diadakan dengan tujuan untuk mencegah pencemaran sungai akibat pembuangan sampah. Kita berkomitmen menjaga kelestarian sungai ini, selain untuk pelestarian budaya dan tujuan lainnya,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut Gubernur Jambi juga menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh peserta yang sangat antusias mengikuti perlombaan dan juga kepada masyarakat yang hadir untuk menyaksikan perlombaan ini.
Acara ini tak hanya menjadi rangkaian peringatan ulang tahun Provinsi Jambi semata, tetapi juga membawa nuansa kearifan lokal, memperlihatkan keharmonisan dalam keberagaman yang dijunjung masyarakat Jambi, serta kerja sama dan usaha keras untuk meraih kemenangan.
“Saya berharap kita semua dan masyarakat memahami bahwa kegiatan ini bukan semata tentang kemeriahan dan tujuan hiburannya, tetapi hendaknya makna dan pesannya dapat terinternalisasi dalam diri kita, untuk menjunjung budaya dan kearifan lokal negeri ini dan bersama-sama memelihara lingkungan termasuk sungai Batanghari,” harapnya.
Sebelumnya, Ketua Panitia Pelaksana Aswan Hidayat Usman melaporkan bahwa tahun ini terdapat dua rangkaian acara.
“Pertama, parade perahu hias diikuti 14 peserta dari 5 kabupaten/kota. Kedua, perlombaan perahu tradisional diikuti 28 tim dengan total 27 perahu, 12 perahu tipe A dan 17 perahu tipe B,” ujar Aswan.
Aswan juga mengungkapkan, hadiah tahun ini juga meningkat signifikan. Tahun lalu, perahu tipe A juara oertama hanya Rp 12 juta, kini mencapai Rp 20 juta. Juara kedua tahun lalu Rp 8 juta, sekarang Rp 15 juta, dan juara ketiga Rp 10 juta. Juara keempat Rp 6 juta, sementara tahun lalu hanya Rp 4 juta.
Demikian pula tipe B yang meningkat dari Rp 8 juta menjadi Rp 15 juta, dan seterusnya hingga Rp 8.500.000.
“Hal ini menunjukkan peningkatan luar biasa yang berdampak pada jumlah peserta dan antusiasme perlombaan,” ungkapnya.
Aswan juga menyampaikan aspirasi dari forum dayung tradisional, khususnya peserta tahun ini.
“Selama ini belum ada dukungan pemerintah untuk pembuatan perahu tradisional, padahal usia perahu-perahu tersebut telah mencapai puluhan tahun,” katanya.
“Oleh karena itu, forum dayung berharap Bapak Gubernur memfasilitasi pengadaan perahu baru. Usia perahu yang ada saat ini telah melebihi 20 tahun, sehingga untuk mengikuti lomba, perbaikan terus menerus diperlukan. Dengan kerusakan yang signifikan, perlu kebijakan dan solusi untuk pengadaan perahu baru berkapasitas 25 dan 15 orang,” lanjutnya. (*/rdi)
Komentar